"Setiap manusia punya cerita. Di balik tawa ada kegetiran. Di balik ratapan terselip harapan.
Hidup itu jalinan cerita. Manis di awal belum tentu bahagia. Pahit pun bukan kartu mati.
Kisah hidupku terus berlanjut. Entah sampai kapan."

Saturday 19 November 2022

Preventif, bukan Kuratif

Jaman sekarang, seiring makin canggihnya teknologi komunikasi dan internet, proses jual-beli pun ikut menjadi tambah mudah. Butuh ini-itu tinggal ambil handphone atau laptop lalu langsung bisa bertransaksi. Asal saldo tabungan aman, apa sih yang gak bisa dibeli? Dari makanan, pakaian, barang elektronik, obat-obatan ... sampai-sampai pesan video yang menabrak norma susila pun bisa. Serius, cukup berbekal koneksi dan nomor whatsapp.

Itulah yang terjadi pada kasus video kebaya merah yang belum lama ini sempat memuncaki trending topik Twitter. Berbekal nomor whatsapp si pemeran pria, seorang klien memesan video custom dengan role play si pemeran wanita berakting sebagai staff hotel dengan busana kebaya berwarna merah.

Sebenarnya perkara video asusila sudah ada sejak jaman dulu, jauh sebelum era internet dan teknologi komunikasi semaju sekarang. Hanya saja, semakin ke sini akses ke arah situ semakin gampang saja. Dan parahnya lagi, batasan usia konsumennya semakin sulit dikendalikan.

Dalam kondisi seperti ini, orang tua yang biasa mengambil peran sebagai intelijen yang senantiasa memata-matai anaknya sudah sulit diterapkan lagi. Demikian juga orang tua yang terbiasa menjadi polisi yang siap menyemprit jika anaknya melanggar peraturan, semakin sulit diterapkan lagi.

Yang bisa diupayakan oleh orang tua –bekerjasama dengan para pendidik di sekolah dan para pembina rohani masing-masing– adalah mengambil tindakan preventif alih-alih kuratif. Lebih baik mencegah daripada memerbaiki setelah terlanjur tercederai. Salah satunya adalah dengan memberi informasi yang edukatif terkait pendidikan seksual. Lebih baik anak mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya daripada mendapat pengaruh buruk dari sumber yang menyesatkan.

Anak tidak bisa selalu berada dalam pengawasan orang tua atau para pendidik di sekolah, karena itu ia perlu dibekali informasi dan pendidikan seksual yang memadai agar tidak mencari tahu dari lewat sumber yang tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan.

No comments:

Post a Comment

Yuk ikut mewarnai perjalanan hidupku